MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Arti
Cinta Kasih
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka
(kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta(kepada) atau
menaruh balas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih itu hampir sama
sehingga dapat dikatakan kata kasih lebih memperkuat kata cinta. Karena itu,
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
yang disertai dengan perasaan balas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih
mengandung arti yang hampir bersamaan, keduanya memiliki perbedaan, yaitu cinta
lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih
merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, sifatnya mengarah kepada orang
atau yang di cintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan dengan kata sayang, kata ini mengandung
pengertian lebih nyata dalam wujud cinta seseorang.
Cinta kasih merupakan panduan dua kata yang mengandung
arti psikologis yang dalam dan sulit didefinisikan dengan rangkaian kata-kata.
Namun secara sederhana cinta dapat
diartikan dengan keterkaitan hati seseorang terhadap sesuatu sihingga ia mau
melakukan sesuatu untuknya. [1]
Maka cinta kasih adalah tanda kehidupan spiritual dalam
aqidah orang mukmin dalam kehidupan udara Islami, dalam agama, keluarga,
kelompok, sosial dan bangsa. Tiadalah sesuatu yang menggembirakan orang-orang,
seperti bergembiranya dengan kalimat cinta. [2]
Dalam bukunya Seni Mencintai, Erich Fromm menyebutkan,
bahwa dalam cinta itu yang terutama adalah memberi, bukan menerima. Memberi
merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang penting adalah
memberi hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan
unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan tanggung jawab, perhatian dan
pengenalan. Dalam pengasuhan, contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang
ibu kepada anaknya; bagaimana cinta seorang ibu dengan rasa cinta kasih mengasuh
anaknya sepenuh hati.
Dalam bukunya Di
Samping Cinta, Dr. Frank S. Caprio menyatakan bahwa cinta hanyalah suatu
perasaan. Cinta dapat datang dan pergi. Seringkali anda memilikinya, seringkali
tidak. Anda tak dapat berbuat apapun terhadap cinta. Inti pokok cinta bersifat
timbal balik. Dalam cinta sejati selalu ada kesungguhan untuk membangun
hubungan cinta yang ideal dan mewujudkan kehidupan yang terbaik.
Cinta bukanlah terutama
hubungan dengan seseorang tertentu. Cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak
yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju sesuatu obyek cinta. Jika seorang pribadi
hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang
lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang
diperluas.
Tetapi menyatakan cinta
adalah suatu orientasi yang menunjukkan pada segalanya dan bukan kepada salah
satu hal saja. Hal itu tidak berarti bahwa tidak ada perebdaan diantara
tipe-tipe cinta berdasarkan obyeknya.
Di dalam bukunya Habib
Mustopo ada beberapa tipe-tipe cinta :
a. Cinta Persaudaraan yaitu cinta diantara
sesama, tetapi sungguh baik sebagai sesama, kita tidak selalu “sama” sejauh
kita bersifat manusiawi, kita semua membutuhkan bantuan.
b. Cinta keibuan yaitu penguatan tanpa syarat terhadap hidup
dan kebutuhan anak. Penguatan hidup anak mempunyai 2 segi, pertama ialah
perhatian dan yang kedua tanggung jawab yang mutlak perlu demi pemeliharaan
anak dan petumbuhannya.
c. Cinta erotis berbeda dengan kedua tipe cinta diatas,
cinta erotis adalah peleburan , penyatuan dengan seorang pribadi lain, cinta
ini tidak bersifat universal.
d. Cinta diri sendiri menurut Meister Eckhtart tentang topik
ini: jika engkau mencintai dirimu maka engkau mencintai diri setiap orang lain,
jika engkau mencintai semuanya sama, maka engkau mencintai mereka sebagai satu
pribadi.
e. Cinta terhadap Allah : bentuk cinta akan allah tidaklah
berbeda kalau bicara mengenai psikologi. Cinta itu berasal dari kebutuhan untuk
mengatasi keterpisahan, untuk mencapai penyatuan, Di dalam agama, Allah adalah
mempunyai sifat tertinggi, kebaikan yang di dambakan,dari sebab itu Allah
tergantung pada apa yang paling didrindukannya oleh semua pribadi.
kebaikan cinta adalah rahmat, sikap religius adalah memeliki iman
terhadap rahmat ini dan membuat diri kecil dan berdaya.[3]
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق